sejak duapuluh januari yang lepas, syukor Allah telah memudahkan segala hal dari sekecil kecil hingga ke besar besarnya, kami sudah mula tinggal di rumah sendiri. teratak kecil, aku namakan ia. tidak sebesar mana tapi cukuplah untuk kami menetap dengan lebih mensyukuri segala halnya.
tukang rumah ambil masa lebih kurang sebulan setengah untuk menyiapkan dan melihat setiap hari perkembangannya, adalah sesuatu yang indah. memilih warna rumah, melakar sendiri pelan, membeli keperluan rumah dari kosong hingga syukor, lengkap serba ada, pengalaman baru aku kira.
sebenarnya, ia agak memenatkan dengan kondisi aku yang tengah sarat (jugaklah), tapi entahla, aku seronok melakukan setiap satunya. teringat waktu berjam jam di ikea damansara memilih apa apa yang patut, berjalan lama pusing satu ikea dan aneh, tidak merasa lelahnya.
banyak hikmah dari setiap satu sisi, aku dan amer banyak menghabiskan masa berbincang dalam segala hal. dalam satu satu hal, amer selalu bertanyakan pendapat aku terlebih dulu sebelum dia berbuat keputusan. nampak kecil, tapi ia sangat bermakna. :)
'ala kulli hal, syukor.
sore, sepuluh februari.
No comments:
Post a Comment